Dua minggu ini benar-benar menguras nyawa. Akhirnya saya ngalamin sendiri apa yang orang-orang bilang "bone-tired". Ternyata bisik-bisik yang bilang kalau kuliah semester dua itu bakal lebih santai ternyata dustaaaa! Baru lebih-kurang sebulan mulai kuliah aja udah pontang-panting sendiri mengatur ritme hidup.
Jadi ceritanya angkatan saya abis bikin acara besar. Persiapannya kira-kira hampir sebulan lebih, dan karena saya panitia bagian dekorasi, otomatis kerjanya lebih lama lebih rempong lebih sering dan lebih bikin lelah. Tugas-tugas kuliah yang makin membuncah-buncah dengan tidak manusiawi di minggu-minggu krusial menjelang hari-H acara juga amat sangat tidak membantu.
Akibatnya? Klise, saya sakit. Dan sakitnya sakit beneran, sakit yang panas tinggi sampe ngigau-ngigau gitu, mual-mual, pusing, lemes, dan nggak bisa tidur karena sebadan-badan rasanya nyebelin semua. Udah lama banget rasanya saya nggak ngalamin sakit sampe yang buat bangun dan berdiri aja nggak sanggup gitu, dan ketika akhirnya ngalamin lagi, dalam kondisi sendirian dan di tengah-tengah jadwal yang lagi hectic-hecticnya, rasanya amat sangat menjengkelkan.
Tapi akhirnya event angkatan itu sukses banget BANGET. Acaranya keren, dekornya (surprisingly!) terlihat sangat cetar dan membahana, tujuan acaranya sendiri berhasil disampaikan dengan baik, dan respon dari orang--orang yang dateng semuanya positif. Rasanya semua kerja keras sebulan lebih itu kebayar abis. Rasa puas dan bangga karena udah jadi bagian dari keberhasilan acara ini totally lasted for days!
Di tengah-tengah euforia keberhasilan yang bahkan setelah seminggu masih nyisa satu-dua cuil ini, saya juga nggak bisa abis-abisnya berterima kasih sama semesta untuk teman-teman yang begitu luar biasa baiknya. I don't know what I have done to deserve them, seriously. Mereka baiknya suka nggak kira-kira sampai saya bingung sendiri mau gimana since I'm not used to all this kindness. Biarpun mereka suka ngejer-ngejer bule dengan intensitas yang nggak kira-kira dan selalu ngobrol sama ketawa keras-keras di manapun dan kapanpun, I won't trade them for the world.