November 30, 2009

School Leftover

I.

kau yang selalu berlari
dengarlah aku bicara padamu

lewat isyarat bisu
yang kutitipkan
pada hembusan nafas
pada nadi
yang mendenyutkan namamu
dan pada pandangan
yang menikmati bayangmu

rasakanlah
isyarat semu yang mampu kau tangkap
yang kau sentuh
karena itulah hatiku
dan caranya mencintaimu

karena dalam kelam matamu
yang meniadakan dunia

yang menenggelamkan waktu
aku terperangkap
aku tak mampu berpaling

salahmulah itu







II.

gadisku hilang
dalam timbunan daun-daun bunga kering
ditanganku
setangkai mawar merah
layu sudah

gadisku hilang
diantara lembar- lembar sutera putih
ditanganku
sehelai mori mengerut kusut

gadisku hilang
dibawa kereta kencana milik sang raja
dikakiku
sepeda tua berbaring lelah

gadisku hilang
dalam buaian intan permata
di sini aku menangis sendiri
sepi



III.

Begitu sulit aku mencintaimu
Engkau yang bagai angin
Yang bertiup tanpa henti
Sesuka hati

Dan aku
Aku adalah daun kering kecil
Yang akan terbang
Mengikuti kemana angin membawaku

Kadang aku harus melompat tinggi
Atau terjun jauh
Untuk mengimbangi langkah-langkah panjangmu
Kadang aku harus tertawa
Lalu menangis
Untuk memahami rumitnya hatimu
Sukar
Namun aku tak menyerah
Kan kuikuti kau
Meski itu membawaku pada jurang

Tak butuhlah aku beribu bintang
Kemilau intan berlian
Atau setaman bunga aneka warna
Yang kutahu tak kan pernah kau hadirkan
Tanpa itu pun aku bahagia
Karena aku mencinta
Bukan meminta

Terbang! Lari!
Pergilah kemana mimpi membawamu
Rengkuh bahagia sebanyak yang mampu kau tampung
Lalu menarilah bersamanya

Dan
Saat kau mulai lelah dan ingin pulang
Datanglah
Karena aku akan terus di sini
Mencintaimu
Tanpa syarat

*saya paling gak bisa bikin judul, makannya gak ada judul semua