October 31, 2010

Google Doodle

Happy Halloween!
.
Di Indonesia sayangnya tidak dirayakan, mungkin karena masyarakat kita masih belum bisa 'santai' sama yang 'mistik-mistik' ya...
Tapi, rasanya kalau tahun depan sekolah saya ngerayain Halloween seru juga.
Daripada Valentine yang nggak penting itu!

Anyway,
Ada yang buka page-nya Google hari ini? Udah liat kan logo Googlenya beda?


Ini namanya Google Doodles, logo Google yang dimodifikasi supaya sesuai dengan peringatan hari-hari tertentu.
Doodle edisi Halloween tahun ini temanya Scooby Doo!
Saya jadi pengen nonton kartunnya lagi...:">

Doodle Google udah ada sejak tahun 1998, dan koleksi lengkapnya bisa dilihat di sini.
Yang di bawah ini sebagian doodles favorit saya :

Van Gogh
Valentine 2008
Valentine 2007
Thanksgiving
Sesame Street "Cookie Monster"
Scientific
Comic-Con
Hans Christian Andersen
Halloween
Halloween "Click or Treat"
Albert Einstein
Doraemon
Earth Day 2007
Indonesian Independence Day 1
Indonesian Independence Day 2
Hari Kartini


October 25, 2010

Mighty Morphin Power Rangers

Go, go, Power Rangers!
Go, go, Power Rangers!
Go, go, Power Rangers!
Mighty Morphin Power Rangers!
       
Sounds familiar, huh?

Siapa coba yang nggak kenal Power Rangers?
Entah udah ada berapa generasi rangers dari sejak saya TK dulu.
Power Rangers S.P.D?
Power Rangers Galaxy?
Power Rangers Rescue?
Masing-masing pasti punya fan base sendiri.

Tapi buat saya, Power Rangers terbaik dan satu-satunya cuma Mighty Morphin Power Rangers, seri Power Ranger yang pertama.

Billy, Trini, Tommy, Jason, Kimberly, Zack
 
Tayang pertama kali tahun 1993, saya bahkan belum lahir waktu MMPR pertama aired. Saya baru nonton MMPR lewat VCD (yang masih ada sampe sekarang). Saya sendiri nggak tahu apakah MMPR sempet ditayangin di Indonesia, jadi saya nggak kenal orang lain yang juga nonton Power Rangers versi ini.

VCD MMPR saya nggak ada subtitle-nya, jadi waktu kecil saya nggak tahu dialog persisnya kayak apa, tapi tanpa itu aja saya udah suka banget dan masih bisa sedikit mengkhayalkan jalan ceritanya. 
Dan sampai sekarang pun saya masih suka MMPR.

Opening song MMPR merupakan salah satu theme song Power Rangers paling badass menurut saya. Riff gitarnya itu lho... brrr asik banget!
Waktu kecil aja saya suka takut sama theme songnya, selain karena lagunya yang 'berisik' suka ada gambar dan suara ketawa monster-monster musuh yang serem.
Terus, karena MMPR dibuat di tahun 1993, yang notabene masih minim teknologi digital, kebanyakan spesial efeknya masih sederhana. 
Tapi bukannya norak, saya sebagai penonton justru merasa itu pas, gak berlebih-lebihan, gak aneh, dan nostalgic.


Ranger cowok favorit saya yang biru, Billy. Soalnya dulu saya suka warna biru dan si Billy ini ceritanya super pinter dan kalo berantem suka lucu gayanya. Plus, Billy ini nerd dan berkacamata, tipikal Prince Charming saya waktu kecil.


Sementara ranger cewek favorit saya justru ranger kuning, Trini. 
Alasannya, saya dulu nggak mau samaan sama cewek-cewek lain yang mayoritas suka warna pink dan, otomatis, ranger pink.
(FYI, pemeran si Trini ini, Thuy Trang, udah meninggal karena kecelakaan mobil di tahun . R.I.P, ranger...)


Sekarang saya nonton MMPR lagi lho di YouTube.
Nostalgia sekaligus menuntaskan rasa penasaran karena dulu saya cuma nonton Season 2.
Belakangan ini bawaannya mau mengenang masa lampau terus.
Maaf saya lawas :')



October 19, 2010

Carine Brancowitz

is a French illustrator.
Her works remind me of old commercial illustration and Juno opening scene. 
I LOVE that kind of style. The simple line and bold colors are just... perfect.
 

 

 


 
 
 
 
 
 
 

October 18, 2010

With or Without

Dia tidak akan tergerak untuk pakai deodoran
Kalau tidak ada yang bilang dia bau

Dia tidak akan mau belajar
Kalau tidak ada yang bilang prestasinya mengenaskan

Dia tidak akan melakukan make over
Kalau tidak ada yang bilang gayanya kampungan

Dia tidak akan tutup mulut
Kalau tidak ada yang bilang suaranya mengganggu

Dia tidak akan menikah
Kalau tidak ada yang bilang dia sudah terlalu tua untuk one night stand

Dia tidak akan memeluk
Kalau tidak ada yang meminta perhatian

Dia tidak akan ke dokter gigi
Kalau tidak ada yang bilang mulutnya bau sampah

Dia tidak akan peduli
Kalau tidak bilang ada yang terabaikan


Sama seperti saya
Yang tidak bisa bilang ikut
Kalau tidak ada yang berkata ayo

October 6, 2010

Felton Beats




Draco is singing! Can you believe that?! lol
He's absolutely not the best singer out there, but I do enjoy his songs.
His EP, In Good Hands, is available on Amazon and iTunes.

October 3, 2010

Another Wishlist

Do you know that the famous Hi-Tec C isn't just Black and Blue?
Yeah, seriously. I just found out yesterday when I was Tumblr-walking.


It's actually available in 36 colors!
Yes, thirty six!
Repeat, THIRTY SIX!

T H I R T Y  S I X  different colors, Ladies and Gentleman!

It even came out with Hello Kitty cap! Look how cute they are...


And here is the color palette,
Aaaaaah, I want them SO BAD!!!
Each pen costs $3.00 
You can purchase them online here.


October 2, 2010

September 22, 2010

3 Idiots


Saya nggak suka film India.
Entah kenapa film India selalu mengingatkan saya dengan semua yang panas-panas. Padang gurun, uap kompor di dapur, lapangan rumput di siang hari, dan kroket berminyak yang baru diangkat dari wajan penggorengan. *weirdooo

Waktu orang-orang ramai membicarakan dua film India yang lumayan booming beberapa waktu lalu, 3 Idiots dan My Name is Khan, saya sempat skeptis. Yang ada di kepala saya dua film ini akan sama seperti film India pada umumnya, mengharu biru, penuh adegan tari dan nyanyi yang warna - warni.

Tapi begitu baca reviewnya di beberapa majalah film, saya mulai tertarik sedikit. Walaupun belum sampai sebegitu tertariknya sampai memburu DVDnya.

Dua hari belakangan, Fifi promosi 3 Idiots. Katanya filmnya baguuuus, bikin dia ketawa sekaligus nangis di saat yang sama. Lucky me, dua minggu yang lalu saya baru beli DVD 3 Idiots. Maksudnya sih untuk orang, tapi karena penasaran saya 'pinjem' dulu DVDnya.

Dan, ya. Saya ketawa dan menangis di saat yang sama. Bikin sakit kepala.

Nggak perlulah ya saya mempanjang-panjangkan posting ini dengan memuji-muji betapa bagusnya film ini, toh udah banyak yang muji. Tapi film ini membuat saya berpikir. Panjaaaaaaaaang.

Saya kelas dua SMA sekarang. Masuk jurusan IPS, dan bukan yang paling pintar pula. Saya nggak punya bakat khusus yang menonjol. Dan sampai sekarang saya belum tahu mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa.

Saya suka nulis. Sempet kepikiran juga mau menjadikan hobi ini sebagai tujuan hidup. Tapi ayah saya bilang penulis tidak bisa jadi orang kaya. Karena uang tidak bisa ditulis.

Saya bisa aja membantah, berkeras dengan pilihan saya. Tapi kok rasanya nggak tahu diri ya? Saya sudah memupuskan harapannya supaya anaknya jadi dokter. Apa iya saya tega bikin dia kecewa sekali lagi?
Dan pupuslah satu-satunya cita-cita yang pernah terpikirkan ini.

Tapi, setelah nonton 3 Idiots saya punya pembelaan baru.
Uang memang tidak bisa ditulis. Tapi uang juga tidak bisa dibentuk dengan pisau bedah kan?
Bukannya semua pekerjaan punya resiko membuat kita gagal?

Siapa bilang jadi arsitek pasti kaya? Selalu ada kemungkinan kesalahan perhitungan kan?
Siapa bilang jadi dokter pasti sejahtera? Kalau dokternya dokter-dokteran emang bisa dapet pasien?
Siapa bilang jadi businessman selalu makmur? Gimana kalo kena tipu ratusan miliar terus gulung tikar?
Siapa bilang sarjana teknik pasti enak? Siapa yang tau nanti dia mati ditabrak becak atau apa.

Semua profesi punya resiko sendiri-sendiri. Dan sukses atau tidaknya kita dengan apa yang kita geluti tergantung dengan diri sendiri.

Anda bisa menjadi yang nomer satu, mandi dalam kolam uang dengan puluhan piagam penghargaan yang menemanimu di dinding. Tapi untuk apa?
Kalau gol yang mau dicapai adalah kesuksesan, setelah sukses lalu apa?
Mau melakukan apalagi setelah target tertinggi tercapai?
Menikmati? Apa yang mau dinikmati? Puluhan tahun yang lewat dengan sia-sia karena sibuk mengumpulkan uang?
Memang buat apa sih uang itu?
Uang itu tidak membeli kebahagiaan. Ia hanya memberikan Anda barang-barang yang membawa kebahagiaan. Dan kalau barangnya hilang atau rusak hilang juga kebahagiaan Anda.


Rancho di 3 Idiots kuliah untuk ilmu, karena dia memang mencintai ilmu dan mau belajar. Kita harusnya juga gitu. Tapi seperti yang film ini bilang, sistem membuat kita fokus pada nilai. Dan yah, realitanya memang itu yang penting kan?
Nilai untuk kuliah, nilai untuk orang tua, nilai untuk pekerjaan, nilai untuk hadiah di akhir tahun ajaran, nilai sebagai gol.

Saya juga gini kok. Seneng banget kalo ulangan tuntas, kuis lancar, UTS nggak remed, UKK bisa. Semua kesuksesan diukur dengan angka. Doanya biar dapet nilai bagus, biar tuntas. Bukan biar dapet ilmunya.

Padahal nilai itu cuma angka. Ditulis dengan pena seribu lima ratus rupiah oleh tangan keriput guru yang mungkin tidak tahu wajah kita. Tapi hanya untuk beberapa digit angka itu kita hidup sebagai mesin. Kawin sama textbook.

Saya tahu kok, masih terlalu jauh dan nggak mungkin rasanya kita bisa hidup seperti di 3 Idiots, "Find your passion and live with it". Nyatanya kita punya tanggung jawab untuk menjawab ekspektasi orang. Terutama orang tua, ya.

Tapi kita juga punya tanggung jawab ke diri sendiri kan?
Untuk bahagia.

Hidup ini banyak ranjaunya. Salah melangkah sedikit, gosong. Tapi buat apa takut? Yang gosong biar aja gosong! Terlalu banyak ketakutan justru bikin kaki kita beku dan jadi nggak berani lari. Ujung-ujungnya ya mati kegiles juga.

3 Idiots membuat kepala saya pusing karena ketawa dan nangis di saat yang bersamaan, tapi saya berterima kasih. Saya jadi punya mimpi lagi.

Saya mungkin akan berakhir sama seperti orang-orang pada umumnya. Lulus SMA, kuliah 3-4 tahun, lulus kuliah, kerja 9-to-5, kawin, hamil setelah 3 bulan kawin, punya anak, cuti kerja, kerja lagi, hamil lagi, punya anak lagi, berhenti kerja, terus stuck jadi ibu rumah tangga sampai keriput.

Tapi saya janji selama proses itu berlangsung, saya akan coba sedikit-sedikit menemukan passion saya, dan berusaha hidup dengan itu. Kalau gagal ya nggak masalah. Setidaknya saya sudah mencoba. Setidaknya saya bisa mati tanpa menyesal atau bertanya "What if..."

Saya janji sama diri sendiri. Untuk bahagia.
You?

September 10, 2010

Wishlist



Somebody, buy these amazing rings for me please!





Rings by StaticSkies