April 30, 2013

Bone-Tired

Boleh ya mengeluh sedikit. Just a tiny teeny bit whiny..

Minggu ini baru jalan separuh dan saya udah megap-megap. Begitu selesai UTS deadline tugas semua semabrukan jadi satu. Yang nyebelin dari jurusanku adalah tugasnya mayoritas makalah analisis semua, pake presentasi, dan itu dikerjain berkelompok. Tau kan ya repotnya kerja kelompokan itu gimana? Selalu, SELALU, ada yang jadi free rider. Yang nggak tau diri. Yang nggak bisa dilimpahi tanggung jawab dan akhirnya nyusahin semua orang.

Sampai hari Rabu ini, udah ada lima deadline yang datang beruntun. Dan semuanya sangat-sangat menyebalkan. Di semua tugas adaaaa aja satu orang brengsek yang kerjanya nggak beres. Akhirnya? Mau gak mau harus diambil alih jugalah kerjaannya. Mau gak mau harus begadang jugalah ngerjain tanggung jawab orang lain. Dari hari Sabtu saya tidur jam 2-3 terus cuma buat nugas. Badan udah nggak enak banget, berasa banget efeknya kurang tidur. Kepala nggak usah ditanya lagi, tiap hari udah mau meledak saking mumetnya. Bener-bener buntu, stuck, macet, kebanyakan dipake dan nggak bisa mikir lagi. Belum masalah marahnya itu tuh. Emosi nggak sih ketika kita udah kerja susah payah, tahan sampe begadang dan nggak keluar rumah tiga hari, tapi ada satu cecunguk yang entah karena males, manja, atau sekedar brengsek dari sananya, membuat effort kita jadi percuma? Salah nggak sih kalo jadi pengen nampar?

Seriously saya capek banget secapek-capeknya. Minggu ini tinggal sisa empat hari lagi. Saya masih punya hutang deadline empat lagi. I am bone-tired. My brain is dead. Saya nggak bisa pikir lagi.

April 23, 2013

Star Trek Into Darkness is Such. A. Tease

Saya cinta banget sama Star Trek. Iya, saya memang fans amatir, baru mulai tertarik ketika filmnya muncul lagi tahun 2009 kemarin, tapi saya bisa bilang saya penikmat yang cukup berdedikasi dan ngoyo untuk mengejar ketinggalan sekian dekade. I mean, seriously, buat nontonin semua episode TOS itu susaaaaah banget nyari sumbernya. Bajakan jelas udah nggak ada, kalaupun ada pasti harus beli online or something. Mau cari originalnya juga rempong. Jadi cara terakhir adalah streaming online. Dan perlu saya ngomel lagi tentang betapa bapuknya koneksi wi-fi di kos ini?

Kalau masalah tau sih dari dulu juga udah tau sama Star Trek. Ibu dulu kayaknya suka soalnya, since TOS kan tayangnya jaman-jaman dia muda. Tapi kita nggak pernah ngobrol soal Star Trek sayangnya, karena saya dulu lebih familiarnya ke Star Wars. Rada nyesel juga sih, kalo dari dulu udah kenal Star Trek pasti seru bisa fangirling-an berdua. Ah, well.

Jadi ceritanya film Star Trek yang tayang 2009 kemarin mau ada sequelnya bulan Mei nanti dengan judul Star Trek: Into Darkness. Cast utamanya masih sama (Yay for Pinto!), sutradaranya juga masih sama J.J Abrams. Dan seperti film-film Abrams sebelumnya, promonya selalu misterius dan penuh rahasia gitu. Yang paling bikin heboh dari Into Darkness ini adalah villainnya yang serba dirahasiain. Studio bilang namanya John Harrison, played by none other than the amazingly talented British actor, Benedict Cumberbatch. DoubleYay!!

Dream comes true banget nggak sih, Chris Pine, Zach Quinto, dan Benedict Cumberbatch. Seriously, saya nggak peduli mau filmnya nanti plotnya kacau, nggak 'Star Trek', banyak plotholes or whatsoever, Benedict Cumberbatch is a good enough reason. :3

Jadi, like I said before, filmnya bakal rilis 17 Mei nanti. Less than a month! But you know what? Teaser dan trailernya udah membanjiri internet sejak tahun lalu. Seriously, trailer yang dikeluarin itu buanyak banget. Official teaser trailer, domestic trailer, theatrical trailer, official new look, official Super Bowl spot, official MTV Movie Awards Spot, international trailer, official announcement, you named it. Ada semua. Dan semuanya itu potongan klipnya mirip-mirip! Cuma ada sepersekian detik yang ngebedain, tapi buat yang fanatik (kayak saya) sepersekian detik itu penting banget. Jadi mau gak mau harus ngikutinlah segaban trailer yang dirilis itu. Such a tease!

In addition to those teasing trailer, Star Trek sempet merilis terbatas First 10 Minutes Preview di beberapa bioskop IMAX. Karena judulnya 'terbatas', otomatis orang-orang akan susah payah membuatnya jadi 'tidak terbatas', so beberapa hari setelah rilis pertamanya, versi rekaman bajakannya udah beredar di internet. Saya udah liat. Saya mangap. So far so effin gooood. Fast pace macam film pertamanya, tapi tetep lucu menghibur thanks to Simon Pegg. Anyway, sebagian dari preview ini dirilis secara resmi oleh studio via Moviefone beberapa hari yang lalu dengan judul Star Trek Into Darkness First Clip.

I caaaann't wait for May 17th! Saya bakal bela-belain ngantri dari pagi kalau perlu supaya bisa nonton di hari pertama. Dan hampir bisa dipastiin saya bakal nonton lebih dari satu macam The Dark Knight Rises dulu. Kalo dulu TDKR bisa nonton sampai 3x, mungkin Star Trek patut diapresiasi lebih dengan ditonton 5x? Semoga kiriman dan perekonomian personal di tanggal-tanggal segitu lancar jaya...

April 22, 2013

There's an ass in every assignment

Saya nggak tau pertimbangan orang itu apa ketika bikin abstraksi dan milih studi kasus untuk suatu makalah. Tapi kalau saya, saya bakal googling dulu yang bener, cari sumber-sumber dulu yang bener, biar bisa memastikan bahwa ketika tugasnya dikerjain, bahan-bahan untuk menyusun kerangka argumennya itu ada, tersedia, gampang dicari. Biar nggak nyusahin kebelakangnya. Atau lebih penting lagi, biar nggak nyusahin orang lain ketika kerja kelompokan.

Biar nggak perlu ada yang ngalamin kayak saya sekarang, pontang-panting ngebukain dua puluhan tab sekaligus untuk menjabarkan suatu sub-bab yang notabene bahannya nggak ada di mana-mana. Sialan.

April 1, 2013

Looklet Frenzy Part 3

Theme: Monochrome

Theme: Neon


Theme: Stage

Theme: Warm

Theme: Transparent
Theme: Light

March 29, 2013

Delightfully Tiresome Week

Dua minggu ini benar-benar menguras nyawa. Akhirnya saya ngalamin sendiri apa yang orang-orang bilang "bone-tired". Ternyata bisik-bisik yang bilang kalau kuliah semester dua itu bakal lebih santai ternyata dustaaaa! Baru lebih-kurang sebulan mulai kuliah aja udah pontang-panting sendiri mengatur ritme hidup.

Jadi ceritanya angkatan saya abis bikin acara besar. Persiapannya kira-kira hampir sebulan lebih, dan karena saya panitia bagian dekorasi, otomatis kerjanya lebih lama lebih rempong lebih sering dan lebih bikin lelah. Tugas-tugas kuliah yang makin membuncah-buncah dengan tidak manusiawi di minggu-minggu krusial menjelang hari-H acara juga amat sangat tidak membantu. 

Akibatnya? Klise, saya sakit. Dan sakitnya sakit beneran, sakit yang panas tinggi sampe ngigau-ngigau gitu, mual-mual, pusing, lemes, dan nggak bisa tidur karena sebadan-badan rasanya nyebelin semua. Udah lama banget rasanya saya nggak ngalamin sakit sampe yang buat bangun dan berdiri aja nggak sanggup gitu, dan ketika akhirnya ngalamin lagi, dalam kondisi sendirian dan di tengah-tengah jadwal yang lagi hectic-hecticnya, rasanya amat sangat menjengkelkan.

Tapi akhirnya event angkatan itu sukses banget BANGET. Acaranya keren, dekornya (surprisingly!) terlihat sangat cetar dan membahana, tujuan acaranya sendiri berhasil disampaikan dengan baik, dan respon dari orang--orang yang dateng semuanya positif. Rasanya semua kerja keras sebulan lebih itu kebayar abis. Rasa puas dan bangga karena udah jadi bagian dari keberhasilan acara ini totally lasted for days! 

Di tengah-tengah euforia keberhasilan yang bahkan setelah seminggu masih nyisa satu-dua cuil ini, saya juga nggak bisa abis-abisnya berterima kasih sama semesta untuk teman-teman yang begitu luar biasa baiknya. I don't know what I have done to deserve them, seriously. Mereka baiknya suka nggak kira-kira sampai saya bingung sendiri mau gimana since I'm not used to all this kindness. Biarpun mereka suka ngejer-ngejer bule dengan intensitas yang nggak kira-kira dan selalu ngobrol sama ketawa keras-keras di manapun dan kapanpun, I won't trade them for the world.

March 15, 2013

The Buburman

Aku cinta pada caramu menjalin aksara, mengaitkan makna menjadi rangkaian yang tidak cuma merupa namun kaya rasa. 

Bagaimana bisa?

Kamu yang begitu kentara mengupah asa dan penuh suara, mampu menautkan kata demi kata dengan begitu sempurna, seakan ingin kamu tunjukkan pada jagat raya kamu tidak cuma bicara besar. 

Kamu ada, kamu merasa, dan kamu wujudkan semua dengan cara istimewamu membahasa.

Aku mau semasa ada di sana, ketika kamu bercinta dengan jutaan aksara. 

Karena adakah yang akan lebih menmbahagiakan selain melihat manusia membagi sensasi pada dunia, dengan cara-caranya semua?

Kita tidak butuh sapa yang lama
Tidak pula perlu ada masa yang sama

Cukup kamu selamanya jadi tukang bubur
Nanti saya pasti turut sampai lebur

March 13, 2013

Me

I am the arrogant bitch you love to hate. I don't appreciate critics and I turn my back on those who treated me like shit. I'll let you talk while I keep my opinions to myself. I'll let you walking around like an asshole while in my head, I keep million wishes for you to feel pain. I'll let you snickered behind my back while I keep my head high like you're all just a bunch of low life organism unworthy of my time. I push everyone unimportant away and keep the few whose kind enough to tolerate my bitchiness. Again, I am the arrogant bitch you love to hate.

And I merely try to protect myself from the world.

March 4, 2013

Thank You

I thank the Universe for this surprisingly enjoyable day.
It's the proof that when you expect nothing, you'll get everything instead.
Thank you, I do feel loved.


Anyway, I am getting old! 
This is scary. Now I freaked out when I saw wrinkles on my forehead.

February 4, 2013

Cravings and Recent Addictions

Jump From Paper Bags
Travel Fever & First Date via Jump From Paper
Aren't they awesome?! Pertama kali aware sama tas ini waktu lagi liat-liat barang di olshop. Pas liat fotonya sempat bingung, kirain tasnya di-Photoshopped atau apa, ternyata memang desainnya yang 2D gitu. Dari hasil browsing gambar dan video untuk referensi, kayaknya tasnya sih nggak bisa muat banyak jadi bakal kurang practical untuk kuliah dan dipakai daily. But, seriously, they're so unusual, so eye-catching, I'm practically drooling over them.

GD One of A Kind Galaxy S2 Case
via Tiny Trinket
I adore G-Dragon, who wouldn't anyway? And I just can't stop listening to One of a Kind. Saya juga suka banget sama MV-nya, in which he dance and move so "GD-ly". And thus this desperate needs to own this phone case. A phone case with big bold "ONE OF A KIND" written on it bakal jadi self-statement yang keren banget nggak sih. It's like you're proudly declare yourself as a weirdo, a 'one of a kind', and people who dislike the fact can't just go f themselves.


Jaejoong - MINE
via Seoulbeats. Check this link anyway, they wrote a very thorough and detailed review of this MV.
I love Jaejoong, I really am. And just like Heechul, saya selalu merasa konsep Kpop yang manis dan serba adorable itu nggak cocok buat Jaejoong. Sure, he is one of the most handsome idol out there, he also has this beautiful voice dan untuk sekian lama bawain lagu-lagu ballad dengan sangat baik. Tapi kalau boleh sok tau, I don't think he is meant to be the sweet prince charming-type. I mean, seriously, this guy used to had a goddamn nipple piercing. And he has like tons of tattoo. He's meant to be a badass. And that is why saya cinta banget sama MINE. This is the image Jaejoong should have all this time. It feels right, it feels like 'him', and he looks so great anyway! Suaranya Jaejoong itu pas banget nggak sih buat lagu-lagu goth rock gitu. I can't help but wonder, kalau JYJ debut di Jepang dengan aliran J-Rock gitu pasti dashing banget. All three of them definitely have the look, the voice, and the attitude to be a rockstar. Anyway, MINE is a great song with a great MV. I'm not officially a Cassie, but I am proud to see this new image of Jaejoong as a soloist.
p.s : I've just listened to his mini album. I LOVE IT! The songs are great! What an amazing comeback, this is EPIC!


Hungry Asian and Matte Nail Polish
Saya punya kecintaan nggak normal sama nail polish dari SD. Beberapa waktu yang lalu ketemu temen lama dari SD, dan dia juga ternyata masih ingat gimana saya berulang kali diomelin guru karena kukunya warna-warni. Anyway, semakin menjamurnya nail art dan nail polish sekarang ikut memunculkan beberapa brand-brand nail polish indie dengan produk-produknya yang lebih edgy dan nggak biasa. So far, ada beberapa indie nail polish yang terkenal, there are Cult Nails, Dollish Polish, Pretty & Polished, and many more (read more here). Tapi, favorit saya adalah The Hungry Asian. Pertama sih karena namanya yang sangat 'saya' since I am Asian, and I'm always hungry! Tapi, THA memang punya nail polish dengan warna-warna dan nama yang lucu, I mean you've gotta love a brand with product names like 'Bar Fight' and 'u jelly'. Some of my favorites are on the image above, Mint Condition, Cookies and Cream, Strawberry, Belle, Celebration, and Zera.
Another nail polish type yang saya lagi candu berat adalah matte topcoat. Saya biasanya lebih prefer nail polish yang warnanya cetar dan bold kayak neon, merah, abu-abu, atau glitter. Cuma sayangnya, warna cat kuku yang mentereng itu suka agak bikin risih kalau dipakai ngampus, since nantinya bakal terlalu menarik perhatian (mostly yang nggak diinginkan). Ini makanya kenapa saya cinta banget sama matte topcoat karena dia bisa semacam 'meredam' nail polish yang terlalu terang karena efek matte itu bikin kuteksnya nggak glossy. Banya review yang mendeskripsikan matte topcoat dengan velvety texture, tapi kalau saya sih buat gampangnya, matte itu bikin kuteksnya punya tekstur yang mirip tip-ex. Matte topcoat ini, selain bagus buat bikin nail polish less mencolok juga handy banget kalau lagi buru-buru karena keringnya cepet banget. Selain dalam bentuk topcoat, nail polish with matte texture juga ada, tapi saya sih nggak terlalu suka, topcoat seems much more practical dan irit.


Benedict Cumberbatch
This guy is just perfect. Perfect. Have you seen the BBC' Sherlock? You should, seriously. It is brilliant, and Benedict as Sherlock is amazing beyond words. And seriously, have you seen the new Star Trek trailer?! Benedict is the main villain, and he narrates the first teaser trailer, with THAT deep sexy voice, it gave me chills. My brain just can't comprehend the fact that in Into Darkness, Benedict Cumberbatch AND the amazing Zachary Quinto will, like, I don't know, talk to each other, and with those deep deep voice, OH MY GOD! I just can't. I can't. I just got turned into the Cumberbitches, willingly.

January 29, 2013

The Mighty Sriracha and the Awesome Nutella

Kalau kalian sering browsing dan ngikutin perkembangan budaya dan lifestyle di US pasti aware sama trend saus Sriracha. Saus pedas asal Thailand ini sendiri katanya jadi salah satu condiment paling populer, everyone loves it and it's everywhere, on top of everything.

Saya awalnya nggak begitu ngikutin trend Sriracha ini karena kayaknya di Indonesia nggak terlalu booming. Rasanya sendiri kan pedes banget gitu ya katanya, mirip-mirip Tabasco, yang juga kurang diminati di sini selain jadi pelengkap makan steak. Jadi waktu tadi belanja ke supermarket dan nggak sengaja liat Sriracha di aisle bagian saus dan kecap, saya lumayan kaget juga. And so I bought it, just to see what's the fuss is all about.


Di US sendiri yang terkenal itu Sriracha yang logonya ayam jago, makanya mereka lebih sering menyebut saus ini "that rooster sauce". Sementara Sriracha yang saya beli memang bukan merk ayam jago, tapi kayaknya rasanya bakal tetep mirip-mirip aja.

Anyway, karena penasaran begitu sampai rumah langsung saya cobain. Dan rasanya? Err... agak mengingatkan saya sama rasa saus sambel colek di ciki French Fries 2000. Mirip saus sambal biasa, tapi dicampur Tabasco Mild, jadinya rada asam terus pedes nyelekit gitu. Yah, overall enak sih, tapi enaknya standar lah. Rasanya itu familiar buat yang udah pernah nyobain Tabasco, jadi ya 'sensasinya' biasa aja. Dan saya makin nggak ngerti kenapa American sangat tergila-gila sama saus ini.

Seriously, Sriracha itu populer banget di US, udah jadi semacam saus wajib dan ajaib yang membuat everything taste better. Mereka drizzled Sriracha practically everywhere. Kadang dituang ke sendok dan langsung dimakan gitu aja macam obat batuk. Ada yang ditambahin ke sandwich, hamburger, pizza, pasta, kentang, popcorn, atau nasi, which is masih normal. Ada juga yang bikin Sriracha Bloody Mary, yang masih lumayan bisa diterima akal sehat since Sriracha punya rasa yang hampir mirip original ingredients-nya Bloody Mary, Worchestershire dan Tabasco.

 But Sriracha Lollipops? Sriracha Cookies? Sriracha Cobbler? Sriracha Ice Cream? SRIRACHA LIPBALM?! Some people even go crazier by creating a Sriracha iPhone Case and Sriracha Boxer Short (including a phrase on it with pun intended).


Food compliment lain yang populer juga di tahun lalu adalah Nutella. Kalo chocolate spread yang ini sih di Indonesia juga terkenal banget, thanks to them being overexposed on Instagram, Tumblr, Pinterest, and all sort of social network sites. Masuk akal sih, karena Nutella ini emang selai cokelat paling enak sejagat raya.

Saya sendiri pertama kali kenal Nutella waktu SMP. Zaman-zamannya Diamond PTC masih keren banget, dulu di sana dijual Nutella yang single-serve packs. Waktu itu Nutella masih belum sepopuler sekarang, dan di supermarket biasanya cuma ada sedikit dan udah jelek gitu karena mungkin udah lama.

via Aimakan
Ini bentuknya mirip jajanan tahun 90an yang saya lupa namanya. Pasta cokelat gitu juga cuma kemasan plastiknya warna hijau dan kalo gak salah ada gambar beruang atau tikusnya gitu. Nutella yang ini sendiri rasanya sama kayak Nutella yang ada sekarang, tapi karena jaman dulu rasanya 'wah' aja bisa ketemu pasta cokelat seenak ini. People, quite understandably, also go crazy with Nutella. From Nutella Cake to Nutella-coated Bacon (ewww).


via Buzzfeed



January 28, 2013

I've Had Enough

Do you know what sucks? Expectations.
It sucks because it gives you false hope, a picture of an ideal setting that you believe in your mind will come true. And then it actually is not. Your life failed to meet your expectations, and it left you miserable and sad for long.

I've had this high expectations on how my long holiday is going to happen. I was excited for months. I'm going to spend a long time on my hometown, some of my dear friends are back too and I'm really anticipating the meet-ups. I'm like really really excited. I've been spending weeks to find the right time to bought the ticket when it is at its lowest price, I've spend weeks saving up for the gifts, and I bought them excitedly in the middle of a heavy rain. I've been so carefully arranged my arrival so that it would be just right in time for my best' birthday. Not to mention that this might be the last time I came here, since it so likely that I'm going to move out soon. Overall, I am being so overly excited with my trip, I had all these happy plans on my head, some sort of illusion that me going home is something, I don't know, important?

And it went downhill from there.
Everything sucks. Everyone is busy. They have no time, at all. And when they did, they preferred to spent it with others whom are more important. The birthday surprise that I planned so excitedly, failed miserably. It is not the 'happy failed' when the birthday person know beforehand about the surprise, no. It is the kind of fail when the birthday person was not even there to be surprised. It really really sucks, seriously. I had to go by taxi, since my driver is no longer my driver, and it cost a bloody fortune. And I had to wait outside for an hour, alone under the maddeningly bright sun, looking so miserable even the local woman came over because she pitied me. And I practically can't go anywhere here because, like I said earlier, I no longer have a driver. So I had to go by taxi, which is so damn expensive and the driver are often idiots who played a really bad music.

I don't blame anyone, really. I do understand they have their own mandatory agenda that they couldn't simply left behind. I also know that a failed surprise is one of the risk you have to preps yourself when you're trying to give someone a surprise. I understand all that, or at least I'm trying to be understanding. It's just that, it sucks. I've been anticipating this holiday for months, it was my motivation during all those hard months in college and that stressful exam weeks. And when it finally comes around, it failed to meet my expectations.

It sucks, yes. And I think the only sole being who needs to be blamed is my own self, for expecting too much.

But is it really too much to ask for your time, deAr? Is it really too much for you to save a time for me, like I always saved time for you when you're in need?
P.S : I'm leaving on Thursday. I've had enough disappointment.

January 20, 2013

Holiday?

I'm not having an enjoyable holiday so far. With my dad being sick, everyone that matter being busy, and my exam results being such a f*ckin tease, I just can't sit back, relax, and call it a rest.

And I'm like, 150% sure that I will fail in at least one subject. I practically couldn't answer the final test properly, and I don't think my daily assignments are good enough to cover everything up. This is so frustrating. I can't even imagine how will I explain my failure to my father later on. I mean, he's sick now. And he has this expectation of me for doing good like the size of a mountain it's crazy.

I can't even think properly right now. I don't know. Whatever.

January 11, 2013

Anxiety

Saya besok ujian akhir. Ujiannya lisan, dan saya benci banget ujian lisan.
Terakhir kali ikut ujian lisan itu sama Steve, guru Bahasa Inggris bule saya di SMA. But it didn't count since ujiannya nggak susah, cuma cerita doang dan Steve itu unyu, nggak mengintimidasi.

Ujian lisan yang beneran menyeramkan itu waktu sama guru Kimia di kelas sepuluh. Ceritanya kuis susulan atau perbaikan nilai saya lupa, yang jelas itu benar-benar pengalaman ujian paling nggak enak dan, well, memalukan.

Saya dulu bego banget Kimia. Jadi waktu dipanggil masuk buat ujian lisan, saya yang waktu itu gugup, merasa bego dan terintimidasi sama gurunya yang mengerikan akhirnya panik sendiri. Begitu dikasih pertanyaan saya nggak bisa jawab karena saya... asma mendadak.

Saya tiba-tiba sesak napas gitu, nggak bisa ngomong. Tapi, saya nggak sadar kalo saya nggak bisa napas. Gurunya bingung gitu terus saya disuruh tenang, jangan panik, dan selama jawab pertanyaan saya dibimbing gitu, mungkin dia kasian karena saya mengenaskan banget.

Begitu keluar ruangan itu rasanya kayak Lebaran bahagianya. Tapi begitu inget tadi sempat dengan noraknya sesak napas karena tegang, the happiness just floated away completely.

And that's the reason why that one scary teacher still remembered me all through high school years. I left quite an impression after all.