April 23, 2010

Mean Words I Spilled

Permisi, izinkan saya mencakar, menyayat dan menggores wajahmu dengan pisau ini. Saya sedang tidak bahagia.

Kalau semua orang kelihatannya sudah begitu kesal dengan mulutmu, ada baiknya kau mulai menggunakan kedua matamu untuk melihat ke dalam dirimu dan cari apa yang salah. Butuh bantuan? Aku bisa mencabut kedua matamu lalu memasangkannya terbalik.

DuniaKU tak berputar di bawah kedua kakiMU. Tapi kepalaMU yang sebesar dunia memang pantas diletakkan di bawah kakiKU.

Ia sungguh tak tahu cara berteman. Ia hanya kebetulan beruntung dikelilingi orang-orang yang kebetulan bisa mentoleransi sikapnya. Ia tak bertahan di luar zona amannya.

Dia selalu bicara begitu banyak. Bibirnya yang tebal dan pecah-pecah itu terus saja bergerak-gerak. Jadi kuiris dan kupotong bibirnya dengan pisau, lalu kupakukan tepat dikeningnya, agar ia bisa mulai bicara menggunakan otaknya.

Aku baru tahu selama ini kau punya otak setelah kupecahkan kepalamu.

Aku memang mencintaimu, tapi cintaku tak sebesar itu sampai sanggup membuatku diam saja melihatmu menghancurkan hidupku berulang kali. Sayang, apakah kuku-kuku dan gigi-gigimu sudah tumbuh lagi?

Ya, aku memang aneh. Tapi aku tak suka caramu memandangku, seolah merendahkanku begitu. Jadi kutusuk kedua matamu dengan jarum jahitku dan kucongkel dengan garpu makanku.

Ya, aku memang aneh. Tapi kau juga terlalu DUNGU dan IDIOT dan TOLOL dan DANGKAL dan BODOH dan TIDAK BERWAWASAN LUAS dan TIDAK CERDAS dan BERPIKIRAN SEMPIT dan TAK PUNYA OTAK dan ..... aaah aku kehabisan kata-kata untuk menggambarkan ketidakpintaranmu. Apakah kau tahu kata-kata lain? Ah! Aku lupa, kau kan PUNYA OTAK YANG TAK LEBIH BESAR DAN PADAT DARI TAHIKU.

Ya, aku memang aneh. Tapi kau lebih aneh lagi karena tak mampu mengapresiasi keanehan yang ada pada orang aneh sepertiku yang memang aneh namun tak keberatan dengan keanehan itu dan bangga disebut aneh tidak sepertimu yang tak terima dibilang aneh dan selalu menghindar dari keanehanmu yang alami dan tindakan itu sungguh aneh mengingat keanehan adalah baik tapi kau pasti bilang itu aneh karena kau benci yang aneh-aneh dan tak mau terlihat aneh padahal justru itu yang membuatmu aneh.
Ayo hitung berapa jumlah anehnya!
Ah, kau pasti tak sanggup. Perhitungan diatas angka sepuluh begitu sulit untuk otak batitamu.
Kacian...cini minum baygon dulu cama aku....

Ada yang tahu kemana otak kawan di sebelahku ini pergi? Eh, tunggu dulu. Memang otakmu pernah ada?

Kau akan jadi ibu rumah tangga yang baik sekali. Suamimu akan mudah berselingkuh dibelakangku, anak-anakmu akan gampang mencuri uang di sakumu, tetangga-tetanggamu akan senang menggunjingkanmu, dan mertuamu akan selalu menemukan sesuatu untuk menghinamu. Mereka hanya perlu sesekali bersikap baik padamu dengan bertanya, "Sudah ketemu otaknya?"

Lihatlah saat wajah kalian disandingkan. Bagai mutiara dan bulan.
Ah, kau tak mengerti ya? Baik, kujelaskan.
Mutiara itu mulus dan halus permukaannya. Sedangkan bulan kasar dan bolong-bolong.
Sudah mengerti? Pintar.
Tebak yang mana kau.
Tidak tahu? Ambil kaca.

Kau tidak cantik. Jadi berhentilah berpura-pura merasa cantik. Aku tahu kok kau selalu menangisi wajahmu diam-diam.

Kau tidak tampan. Jadi berhentilah bersikap seolah-olah semua wanita menginginkanmu. Mereka hanya terlalu lembut hatinya dan mudah iba melihat orang tak berguna macam kau. Sudah berapa banyak koin yang mereka berikan untukmu?

Seandainya ototmu sebesar egomu, kau pasti gampang cari istri.